Sabtu, 01 Januari 2011

Di Balik Meriahnya Tahun Baru

Hari ini, kita sudah memasuki tahun baru Masehi. Tentunya kita selalu berharap agar tahun baru ini mengilhami suasana yang baru juga di lembaran kehidupan kita. Namun terkadang kita terlalu cepat melampiaskan kegembiraan-kegembiraan hati dengan cara hura-hura, cara yang tidak sesuai dengan tuntunan ajaran agama kita. Terkadang kita hanya mengikuti kemauan hati semata, tanpa memperhitungkan apakah manfaat dari perbuatan tersebut. Mungkin hanya bisa menyenangkan hati sesaat saja, tapi setelah itu bagaimana?

Sebagai umat Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai ilahiah, kita seharusnyua melakukan renungan kilas balik terhadap diri kita. Allah berfirman dalam surat al-‘Ashr, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan me-ngerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” 

Dengan memahami ayat di atas, kita selayaknya berdoa semoga kita tidak termasuk orang yang merugi, yakni mereka yang menyia-nyiakan waktu dengan mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Di tahun baru ini banyak hal positif yang dapat kita kerjakan selain hura-hura, pesta, yang tidak ada manfaatnya sama sekali bagi kehidupan kita.

Kebiasaan hura-hura sejatinya hanya cerita basi yang selalu kita ulang dengan bangga di hadapan teman-teman kita. Mengapa kita tidak melakukan perubahan yang sesungguhnya? ‘Perubahan diri’ yang bisa membawa perubahan bagi kehidupan. Allah Swt berfirman dalam surat al-Ra’du ayat 11, “Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.” Dalam ayat tersebut, Allah memberi semangat kepada manusia untuk tidak berputus asa, dari ketentuan-ketentuan-Nya. Karena Allah tidak akan merubahnya kecuali diri kita mau dan selalu berusaha menjadi lebih baik.

Evaluasi diri itulah yang harus kita lakukan di tahun baru nanti. Membaca kembali buku kehidupan kita sampai saat ini. Membanggakan atau mengecewakan? Prestasi apa yang pernah kita capai selama ini? Jika evaluasi itu hasilnya semua negatif, maka kita termasuk orang yang merugi. Rugi di dunia karena kita menyia-nyiakan waktu selama satu tahun dengan hal-hal yang menurut kita berguna namun hasilnya nol besar, tanpa membawa perubahan dalam diri kita menuju kepada hal yang lebih baik. Dan juga merugi untuk akhirat, karena satu tahun kita gunakan mencari kesenangan duniawi sesaat, maksiat kepada Allah tanpa amal saleh yang kita perjuangkan.

Introspeksi diri, adalah hal yang harus kita lakukan setelah evaluasi diri. Cobalah kita bercermin di hadapan Allah, mencoba menemukan segala kecerobohan dan kekurangan pada diri kita, lalu menggantinya dengan yang baru, yang lebih bermanfaat untuk membantu di dalam proses perwujudan harapan kebahagiaan di tahun mendatang.

Tahun baru ini akan semakin indah, bila kita mencoba untuk menciptakan harapan-harapan cerah, menciptakan warna baru di kehidupan kita, perasaan optimis, dan sema-ngat maju. Itulah yang dapat memberi warna bunga di tahun mendatang. Tanpa itu semua, mungkin tahun baru ini akan menjadi kelabu, yang secara tidak langsung berakibat hampanya hati kita. Harapan tahun kemarin musnah, jangan hancurkan harapan tahun mendatang. Semoga!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar