Tafakkur adalah berefleksi, berfikir, dan menemukan hukum-hukum alam,
sedangkan tadzkir adalah memperoleh penguasaan atas alam. Keduanya, sepanjang
zaman merupakan dorongan-dorongan terpadu seluruh umat manusia. Adalah
keagungan Islam bahwa al-Qur’an dengan perintah yang diulang berkali-kali,
mengandung suruhan untuk bertafakkur dan bertadzkir sebagai kewajiban atas
masyarakat muslim.
Satu perdelapan dari isi al-Qur’an adalah ayat yang membicarakan mengenai
sains dan teknologi. Yang patut untuk digarisbawahi, meskipun sudah dijelaskan
dan dianjurkan berkali-kali dalam al-Qur’an tetapi ulama jarang sekali
menganjurkan untuk menguasai teknologi. Sebuah fenomena nyata yang ironis dalam
masyarakat muslim.
Alvin Tofler menganalisa perubahan dan perkembangan manusia yang akan
menghasilkan sains dan teknologi yang baru dari empat sudut pandang, yaitu;
pertama, techno-sphere, lingkungan teknologi yang meliputi sistem penggunaan
energi, sistem produksi dan sistem distribusi barang. Kedua, info-sphere,
adalah lingkungan informasi yang merupakan media untuk menyampaikan pesan-pesan
individu, kelompok atau organisasi. Ketiga, socio-sphere, adalah sistem sosial
yang menentukan peranan individu dalam hubungannya dengan sesamanya. Keempat,
psycho-sphere, adalah suasana kejiwaan keadaan ruhaniyah, yang meliputi seluruh
anggota masyarakat.
Menurut Tofler, kita dalam ambang kerusakan empat hal tersebut. Jikalau
pada gelombang peradaban pertama, kedua, dan ketiga kita dalam kerusakan
techno-sphere, info-sphere dan socio-sphere, tetapi pada abad modern ini kita
disuguhkan pada kerusakan psycho-sphere. Oleh karena itu perlu adanya revolusi
teknologi, informasi, sosial dan revolusi psikologis.
Kemajuan teknologi seakan tidak bisa dihambat lagi. Bagaimana pun juga semua
teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik,
namun bisa juga digunakan untuk kejahatan. Misalnya teknologi nuklir yang
sangat bermanfaat bagi penderita kanker dan tumor, tetapi juga sangat
membahayakan jiwa manusia jika nuklir tersebut sengaja digunakan sebagai
senjata pembunuh massal.
Revolusi teknologi akan membawa kita pada revolusi informasi. Dari media
informasi yang sangat sederhana, misalnya surat dan komunikasi langsung, menuju
pada perubahan yang sangat canggih seperti radio, televisi, internet. Revolusi
ini akan berdampak pula pada perubahan sosial masyarakat dunia. Arus informasi
budaya yang dapat diakses secara mudah menimbulkan gempa budaya pada masyarakat
yang lain, misalnya kesopanan budaya Timur akan diuji oleh kebebasan budaya
Barat.
Untuk mengatasi dampak daripada revolusi besar-besaran semacam ini,
diperlukan pula revolusi-revolusi yang lain. Di sini diperlukan peran agama
yang signifikan sebagai penyeimbang dari kemajuan teknologi. Agama tidak boleh
hanya difahami sebagai ritus yang sakral, melainkan aktivitas sesuai dengan
kondisi zaman, tentunya sebagai kontrol sosial.
Islam, sebagai agama rahmatan lil alamin, tidak menolak kehadiran
teknologi, bahkan menganjurkan umatnya untuk mempelajari teknologi. Ini
terbukti dengan banyaknya ayat-ayat al-Qur’an yang memberikan perintah untuk
bertafakkur dan bertadzkir untuk menguasai teknologi yang ada. Namun yang perlu
dicatat adalah bahwa kemajuan teknologi harus dibarengi dengan berfikir
rasional-religius. Artinya, ketika menguasai teknologi yang ada, kita tidak
boleh lepas dari nilai-nilai agama.
Teknologi tanpa agama justru akan membinasakan manusia itu sendiri, karena
agama ibarat rem yang bisa digunakan sebagai pengontrol. Di sini bukan berarti
agama harus selalu mengontrol lajunya teknologi, yang mungkin saja dinilai oleh
sebagian orang bisa menghambat perkembangan teknologi itu sendiri. Namun yang
harus dikontrol adalah manusia sebagai subyek teknologi agar tidak terjerumus
ke dalam kebinasaan. Di sinilah maksud fungsi agama sebagai kontrol sosial. Jika
hal itu dapat kita terapkan semaksimal mungkin, bukan tidak mungkin negeri kita
mendapat julukan baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. Negeri yang tenteram
dan makmur, rakyatnya selalu mendapatkan ridho dan ampunan dari Allah Swt. Semoga
!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar