Perseteruan antar supoter sepak bola Deltamania suporter Deltras Sidoarjo dengan Bonek supoter Persebaya Surabaya, yang terus memanas, nampaknya akan menemui jalan damai. Seluruh perwakilan antara dua suporter melakukan pertemuan atau konsolidasi alias islah yang difasilitasi oleh Polres Sidoarjo di Aula Bhara Daksa Polres Sidoarjo.
Dalam pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakapolres Sidoarjo Kompol Leonardus Simarmata, dan Indah Kurnia anggota DPR RI dari partai PDIP yang juga mantan Manager Persebaya Surabaya. Dari pihak Deltamania diwakili oleh Saiful Bakirok, sedangkan perwakilan dari Bonek adalah Cak Imron atau Jimbon.
Dalam pertemuan tersebut, Indah Kurnia juga memberi dukungan kepada Deltras dan support terhadap Deltamania, dengan datang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo untuk menyaksikan pertandingan antara Deltras Sidoarjo dan Persiba Balikpapan yang dihelat sore tadi (13/11/10).
Dalam islah itu, kedua suporter fanatik itu saling berharap untuk selalu mengingatkan, menjaga komunikasi dengan baik dan tidak menyanyikan nyanyian yang berbau provokatif, baik pertandingan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo maupun stadion Stadion Gelora 10 November, Tambak Sari Surabaya.
Bakirok perwakilan dari Deltras mengaku gembira dengan terwujudnya pertemuan ini. Bakirok juga mengaku kalau dirinya dan deltamania adalah dulunya juga pendukung Persebaya atau para Bonek. Cak Imron yang mewakili Bonek juga gembira dengan pertemuan ini. Dengan satu tekad kebersamaan untuk menjunjung sportifitas, jalinan persaudaraan ini tercapai. Meski sebelumnya ada friksi hingga mengakibatkan adanya permusuhan. Imron juga mengajak jangan mengungkap apa yang sudah terjadi. Kini saatnya satu padu dan tetap bersaudara.
Tapi rupanya upaya untuk mempersatukan lagi dua kubu yang terlanjur memanas ini sulit dilakukan jika tidak disertai dengan kesadaran masing-masing. Sosialisasi ‘perdamaian’ ini juga tidak boleh diabaikan agar semua komponen mengetahui dan memahami, baik dari kalangan atas, maupun kalangan bawah yang notabene dihuni oleh suporter kroco yang masih tergolong anak-anak kecil.
Terbukti, belum genap 24 jam perdamaian ini dicetuskan, tadi sore ketika Deltras Sidoarjo menjamu Persiba Balikpapan, Deltamania masih saja mengumandangkan lagu-lagu hujatan kepada Bonek padahal para Bonek tidak berada di tempat. Ironisnya lagi, pertandingan tersebut dihadiri oleh Indah Kurnia, salah satu tokoh yang menggagas perdamaian ini.
Ketika ditanya, ternyata ada dua hal yang menyebabkan mereke masih mengeluarkan kata-kata kotor semacam ini. Pertama, karena memang sebagian mereka tidak mengetahui adanya perdamaian ini. Sebab islah dilakukan pagi hari sekitar pukul 10 pagi, sedangkan sore Deltamania sudah harus berkumpul mendukung Deltras di Gelora Delta Sidoarjo. Yang kedua, ternyata sebagian Deltamania memang masih menyimpan rasa benci terhadap Bonek. Hal ini disebabkan karena beberapa kali Bonek merusuhi kota Sidoarjo, diantaranya yang terakhir kali adalah mereka merusak markas Deltamania dan menjarah Drum yang biasa digunakan Deltamania mendukung Deltras. Bahkan ada celetukan dari mereka, “kalau damai, lha terus drumnya dikembalikan apa tidak?” Pertanyaan seperti ini saya kira wajar, karena timbul akibat kekhawatiran mereka. Terkadang di benak mereka juga risih melihat seringnya aksi anarkis yang dilakukan oleh sebagian Bonek.
Namun, apapun yang telah terjadi, maka perdamaian harus dijunjung tinggi. Rencana mulia ini perlu sosialisasi kepada seluruh lapisan kedua suporter agar mereka tahu dan paham. Yang lebih penting lagi, kedua suporter jangan sampai terpancing oleh ulah provokator-provokator yang sering mengacaukan keadaan, bahkan mengadu domba agar perdamaian ini benar-benar terjadi. Bonek dan Deltamania adalah tetangga. Apa gunanya bermusuhan dengan tetangga. Toh banyak orang Sidoarjo yang bekerja di Surabaya, begitu juga sebaliknya. Semoga suporter sepak bola Indonesa bisa berjaya. Salam virus damai...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar